Sabtu, 10 Oktober 2020

Reaksi Terang dan Reaksi Gelap Fotosintesis

2.1.2. Mekanisme Fotosintesis

Fotosintesis meliputi dua tahap reaksi, yakni tahap reaksi terang yang diikuti dengan tahap reaksi gelap. Reaksi terang membutuhkan cahaya matahari, sedangkan reaksi gelap tidak membutuhkan cahaya. Secara keseluruhan, fotosintesis berlangsung dalam kloroplas.

a. Reaksi Terang

Reaksi terang merupakan salah satu langkah dalam fotosintesis untuk mengubah energi matahari menjadi energi kimia. Reaksi terang ini berlangsung di dalam grana. Perlu diingat bahwa cahaya juga memiliki energi yang disebut foton. Jenis pigmen klorofil berbeda-beda karena pigmen tersebut hanya dapat menyerap panjang gelombang dengan besar energi foton yang berbeda. Klorofil berfungsi menangkap foton dari cahaya matahari dan mengubahnya menjadi energi penggerak elektron. Pada proses ini, terjadi pemecahan molekul air oleh cahaya sehingga dilepaskan elektron, hidrogen dan oksigen. Proses ini dinamakan fotolisis.

b. Reaksi Gelap (Fiksasi CO2)

Reaksi gelap merupakan tahap sebenarnya dalam pembuatan bahan makanan pada fotosintesis. Energi yang telah dihasilkan selama reaksi terang akan digunakan sebagai bahan baku utama pembentukan karbohidrat proses fiksasi CO2 di stroma. Tumbuhan mengambil karbon dioksida melalui stomata. Anda tentu masih ingat fungsi utama stomata dalam pertukaran gas pada tumbuhan. Karbondioksida diikat oleh suatu molekul kimia di dalam stroma yang bernama ribulosa bifosfat (RuBP). Karbon dioksida akan berikatan dengan RuBP yang mengandung 6 gugus karbon dan menjadi bahan utama dalam pembentukan glukosa yang dibantu oleh enzim rubisko. Reaksi ini pertama kali diamati oleh Melvin Calvin dan Andrew Benson sehingga reaksi ini disebut juga dengan siklus Calvin-Benson.

RuBP yang berikatan dengan karbon dioksida akan menjadi molekul yang tidak stabil sehingga akan membentuk fosfogliserat (PGA) yang memiliki 3 gugus C. Energi yang berasal dari ATP dan NADPH akan digunakan oleh PGA menjadi fosfogliseraldehid (PGAL) yang mengandung 3 gugus C. Dua molekul PGAL ini akan menjadi bahan utama pembentukan glukosa yang merupakan produk utama fotosisntesis, sedangkan sisanya akan kembali menjadi RuBP dengan bantuan ATP. Jadi, reaksi gelap terjadi dalam tiga tahap, yakni fiksasi CO2, reduksi, dan regenerasi.

Untuk memahami bagaimana reaksi terang dan gelap silahkan klik video berikut ini


                                            Untuk memahami reaksi gelap klik video berikut ini

 
Selamat Belajar

Kamis, 01 Oktober 2020

FOTOSINTESIS

<b>Proses Fotosintesis

Anabolisme adalah mekanisme reaksi metabolisme yang berupa penyusunan molekul sederhana menjadi molekul yang kompleks. Salah satu contoh peristiwa anabolisme yakni proses fotosintesis pada tumbuhan. Fotosintesis adalah proses fisika biokimiawi yang menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik stabil dengan bantuan cahaya matahari. Pengertian fotosintesis lainnya yakni suatu proses yang di dalamnya energi cahaya ditangkap dan digunakan untuk membentuk karbohidrat (C6H12O6). Zat yang dibutuhkan pada proses fotosintesis adalah cahaya matahri, CO2 dan H2O. Adapun persamaan reaksi fotosintesis adalah sebagai berikut:


6 CO2 + 6 H2O + cahaya matahari ➡ C6H12O6 + 6 O2 Manfaat fotosintesis yakni: • Mengubah energi cahaya menjadi energi kimiawi.
• Mengubah karbondioksida hasil respirasi menjadi karbohidrat.
• Menghasilkan oksigen, yang diperlukan bagi organisme hidup.
• Menghasilkan kerangka karbon yang menjadi bahan dasar pembentukan senyawa organik lain.

Sebelum memahami lebih lanjut mengenai materi fotosintesis, maka alur untuk memahami materi ini yakni mempelajari tempat terjadinya fotosintesis dan mekanisme reaksi fotosintesis yang dilengkapi dengan gambar proses fotosintesis secara lengkap. Kloroplas & Klorofil.

Sebelum memahami mekanisme fotosintesis lebih detail, maka hal dasar yang perlu diketahui adalah memahami anatomi daun dan struktur kloroplas yang merupakan tempat fotosintesis berlangsung. Di dalam daun terdapat dua jaringan mesofil yakni mesofil palisade (tiang) dan mesofil bunga karang (spons). Jaringan mesofil adalah jaringan yang mengandung organel kloroplas (gambar 1).

Gambar struktur Kloroplas Fotosintesis terdiri dari 2 tahapan reaksi yaitu reaksi terang dan reaksi gelap

Minggu, 21 Juli 2019

Laporan percobaan


PENGARUH JENIS DAUN
TERHADAP KECEPATAN DAUN MENGAPUNG




DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
1. SUGIONO
2. DWI SUWARTINI
3. I NYOMAN SASPRIYANA
4. SRI HASTUTI



PENGARUH JENIS DAUN TERHADAP KECEPATAN FOTOSINTESIS
A. TUJUAN
Mengetahui pengaruh jenis daun terhadap kecepatan fotosintesis
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah terdapat perbedaan pengaruh jenis daun terhadap kecepatan fotosintesis?
2. Daun manakah  yang fotosintesisnya paling cepat?
C. PEMBATASAN MASALAH
Kecepatan fotosintesis yang diukur adalah kecepatan daun mengapung di dalam larutan yang berisi NaHCO3
D. HIPOTESIS
1. Terdapat perbedaan pengaruh jenis daun terhadap kecepatan fotosintesis
2. Daun yang fotosintesisnya paling cepat adalah yang berwarna hijau pekat
E. ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
- Gelas kimia
- Pelubang gabus
- Syrink
- Spatula/sendok plastik
2. BAHAN
- Berbagai jenis daun( daun bayam, daun sawi caisim dan daun kangkung
- Air
- NaHCO3
F. Variabel Percobaan
a. Variabel bebas : perbedaan jenis daun tumbuhan
b. Variabel terikat : kecepatan fotosintesis
- Indikator kecepatan fotosintesis : selang waktu untuk mengapungnya daun
c. Variabel kontrol :
- Volume dan konsentrasi larutan NaHCO3
- Intensitas cahaya matahari
- Ukuran daun
- Usia daun
G. CARA KERJA
1. Membuat potongan daun dari masing-masing jenis daun dengan pelubang gabus, masing-masing 5 lembar
2. Membuang udara/gas pada potongan daun dengan menggunakan siring hingga daun yang semula mengapung menjadi tenggelam
3. Membuat larutan NaHCO3 10% dan dimasukkan dalam 3 gelas kimia masing-masing 100 ml
4. Memasukkan potongan daun pada masing-masing gelas, Gelas A daun caisin, gelas B daun kangkung, gelas C daun bayam
H. DATA HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA DATA

Tabel Kecepatan Mengapung pada daun

Nomor
Jenis Daun
Waktu mengapung ( menit
1
Caisim
36
2
Kangkung
37
3
Bayam
42














Gambar : Diagram perbandingan kecepatan daun mengapung

I. PEMBAHASAN

Dari percobaan yang kami lakukan waktu yang diperlukan daun untuk mengapung dari keadaan tenggelam berbeda, untuk daun caisim memerlukan waktu 36 menit, daun kangkung 37 menit dan daun bayam 42 menit. Keadaan daun yang semula tenggelam karena gas yang ada pada daun dikurangi sampai masa jenis daun menjadi lebih dari 1. Setelah beberapa saat daun mengapung berarti masa jenis daun menjadi kurang dari 1. Hal ini disebabkan karena pada daun terisi gas oksigen yang berasal dari proses fotosintesis pada daun dengan reaksi berikut;
6CO2 + 12H2O C6H12O6  +6 H2O  + 12O2

Gas O2 inilah yang akan tertampung diantara jaringan penyusun daun. Kecepatan mengapungnya daun kangkung dan caisinm hampir sama . Hal ini menunjukkan bahwa laju fotosintesisnya hampir sama yang disebabkan karena jumlah kloroplas antara dua daun tersebut hampir sama. Pengamatan warna dua daun tersebut hampir sama hijaunya, sedang daun bayam terlihat lebih cerah/hijau muda. Ini berarti daun bayam lebih sedikit mengandung kloroplas dibandingkan dua jenis daun lainnya sehingga proses fotosintesisnya lebih lambat.

J. KESIMPULAN
Berdasarkan data dan pembahasan di atas dapat disimpulkan:
1. Kecepatan fotosintesis dari daun caisin, kangkung dan bayam tidak sama
2. Semakin hijau warna daun semakin cepat fotosintesisnya.

PENGARUH JENIS DAUN TERHADAP KECEPATAN FOTOSINTESIS
A.    TUJUAN
Mengetahui pengaruh jenis daun terhadap kecepatan fotosintesis
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah terdapat perbedaan pengaruh jenis daun terhadap kecepatan fotosintesis?
2.      Daun manakah  yang fotosintesisnya paling cepat?
C.     PEMBATASAN MASALAH
Kecepatan fotosintesis yang diukur adalah kecepatan daun mengapung di dalam larutan yang berisi NaHCO3
D.    HIPOTESIS
1.      Terdapat perbedaan pengaruh jenis daun terhadap kecepatan fotosintesis
2.      Daun yang fotosintesisnya paling cepat adalah yang berwarna hijau pekat
E.     ALAT DAN BAHAN
1.      ALAT
-          Gelas kimia
-          Pelubang gabus
-          Syrink
-          Spatula/sendok plastik
2.      BAHAN
-          Berbagai jenis daun( daun bayam, daun sawi caisim dan daun kangkung
-          Air
-          NaHCO3
F.      Variabel Percobaan
a.       Variabel bebas       : perbedaan jenis daun tumbuhan
b.      Variabel terikat     : kecepatan fotosintesis
-          Indikator kecepatan fotosintesis : selang waktu untuk mengapungnya daun
c.       Variabel kontrol    :
-          Volume dan konsentrasi larutan NaHCO3
-          Intensitas cahaya matahari
-          Ukuran daun
-          Usia daun
G.    CARA KERJA
1.       Membuat potongan daun dari masing-masing jenis daun dengan pelubang gabus, masing-masing 5 lembar
2.       Membuang udara/gas pada potongan daun dengan menggunakan siring hingga daun yang semula mengapung menjadi tenggelam
3.       Membuat larutan NaHCO3 10% dan dimasukkan dalam 3 gelas kimia masing-masing 100 ml

Minggu, 21 April 2019

cara menghitung jumlah dan macam gamet


CARA MENCARI JUMLAH DAN MACAM GAMET
Postingan kali ini untuk siswa kelas XII SMA atau siswa Kelas 9 SMP
Pada materi pelajaran tentang hukum mendel dikenal ada persilangan monohibrid, dihibrid, trihibrid dan seterusnya. Untuk itu kalian harus terlebih dulu mengetahui istilah-istilah berikut ini :
1.  Monohibrid           = persilangan dua individu  yang memiliki 1 sifat beda
2.  Dihibrid                 = Persilangan dua  individu yang memiliki 2 sifat beda
3.  Trihibrid                 =  Persilangan dua individu yang memiliki 3 sifat beda
4.  Gen                      = unit terkecil dari materi genetik yang mengendalikan sifat-sifat hereditas organisme
5.  Alel                       =pasangan gen yang terletak dalam lokus yang bersesuaian pada kromosom      homolog dengan tugas yang sama atau berlawanan untuk suatu sifat tertentu

6. Genotip                 = sifat yang tidak tampak
7. Fenotip                  =Sifat yang tampak pada individu/dapat diindra
8. Homozygot            =Pasangan gen yang sama, contoh : AA, bb
9. Heterozygot           =Pasangan gen yang tidak sama , contoh : Aa , Bb
10.  Dominan             = sifat yang muncul pada keturunan, bersifat menutupi sifat lain, dan dilambangkan dengan huruf besar.
11.  Resesif                =Sifat yang tidak muncul pada keturunan karena sifatnya ditutupi sifat lain, dilambangkan dengan huruf kecil.
12.  Gamet                 = sel kelamin
Setelah kalian memahami istilah-istilah tersebut, perhatikan contoh soal berikut ini :

1.    Berapa jumlah dan macam gamet yang terbentuk pada Individu dengan genotip AaBb?
Jawabannya adalah :
Untuk mencari jumlah gamet rumusnya adalah 2n , dimana n adalah yang heterozygot
Individu AaBb memiliki genotip heterozygote sebanyak 2, berarti jumlah gamet = 22 =4
yaitu AB,Ab.aB dan ab.
Macam gamet dapat dibuat dengan menggunakan diagram garpu berikut ini










1.    Berapa jumlah dan macam gamet yang tervbentuk pada individu trihibrid berikut ini
a.    AaBBcc?
b.    AABBCC?
c.    AaBbCc?
Jawab
a.    Individu AaBBcc, memiliki alel yang heterzygot  1 saja yaitu Aa, sehingga jumlah gametnya adalah 2n = 21 = 2, macam gametnya adalah :

Gametnya adalah = ABcdan aBc

a.    Individu AABBCC, tidak memiliki alel yang heterozygote, sehingga sesuai dengan rumus 2 n = 20  = 1, macamnya adalah = ABC

b.    Individu AaBbCc, memiliki alel yang heterozygote sejumlah 3, sehingga jumlah gamet adalah 23 = 8, macam gametnya adalah:


Sudah jelaskah kalian  bagaimana mencari jumlah dan macam gamet? Ayo coba kita latihan lagi
1.    Berapa jumlah dan macam gamet untuk individu
a.     KKLLMMNNOOPP ?
b.    KKLLMmNnoopp?
                                

Jawabannya adalah…
a.  KKLLMMNNOOPP= 20 =1, yaitu gamet KLMNOP
b.  KKLLMmNnoopp = 22 = 4, yaitu gamet KLMNop, KLMnop, KLmNop dan KLmnop
Demikian cara menghitung jumlah dan macam gamet semoga bermanfaat…






Kamis, 18 April 2019

Jamur Tudung Pengantin (Phallus indusiatus)

Jamur Tudung Pengantin ( Phallus indusiatus)

Jamur adalah organisme yang bersifat heterotrof, sehingga jamur memperoleh makanan dengan cara menguraikan media tempat tumbuhnya dan menyerapnya. Jamur ada yang bersifat parasit ataupun saprofit.Jamur saprofit menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati sehingga dari hasil penguraian akan didapatkan hancuran bahan organik/detritus.
Jamur hidup pada tempat lembab, sedikit asam dan tidak terkena cahaya matahari langsung. Berbagai jenis jamur baik yang bersifat makroskopis maupun mikroskopis berperan dalam kehidupan manusia dan lingkungan. Dalam klasifikasi jamur dibedakan menjadi 4 divisio yaitu :
1. Zygomycota
2. Ascomycota
3. Basidiomycota
4. Deuteromycota
Dari keempat divisio jamur tersebut , kelompok jamur basidiomycota adalah kelompok jamur yang pada umumnya memiliki fase tubuh buah. Diantaranya adalah jamur tudung pengantin ( Phallus indusiatus ). Jamur ini memiliki keunikan karena selain memiliki tudung seperti jaring, tubuhnya ketika tudung belum mekar akan tampak seperti alat kelamin pria.
Jamur tudung pengantin memiliki bagian kepala yang berwarna coklat dan berlendir,serta batang jamur berwarna putih.sperti tampak pada gambar berikut ini .

Jamur Tudung Pengantin
















Jamur Tudung pengantin















Klasifikasi jamur tudung penganti ( Phallus indusiatus) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Fungi
Divisio     : Basidiomycota
Classis     : Agaricomycetes
Ordo         : Phallalus
Familia     : Phallaceae
Genus       : Phallus
Species     : Phallus induciatus
 Demikian ulasan singkat tentang jamur tudung pengantin ini, semoga dapat bermanfaat

Minggu, 31 Maret 2019

Salam kenal,

Assalamualaikum WW, Perkenalkan nama saya Dwi , saya adalah guru Biologi SMA
Ini adalah blog pertamaku...

Reaksi Terang dan Reaksi Gelap Fotosintesis

2.1.2. Mekanisme Fotosintesis Fotosintesis meliputi dua tahap reaksi, yakni tahap reaksi terang yang diikuti dengan tahap reaksi gela...